Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa itu kissing - Mata Pelajaran Cinta

Dari sejarah bisa kita lihat banyak orang tak segan menghabiskan waktu dan energi mereka untuk berkreasi seperti menulis puisi, bernyanyi, berjuang, dan bahkan sampai berani mati untuk mendapatkan ciuman seorang putri yang cantik, atau pangeran ksatria yang tampan. Fantasi nikmat dalam 'kiss' tersebut sebenarnya tidaklah seberapa dan masih kalah jauh dari nikmatnya makan makanan yang terkenal seperti xaviar, ataupun menu mewah ala Italia di Rosso, dan bahkan barangkali nikmatnya masih kalah dengan satenya Cak Lontong yang sederhana. 
Tetapi jangan salah, di sebaliknya sekedar ciuman atau dalam bahasa Inggris diistilahkan kiss itu ada rasa cinta yang diyakini mereka para pemujanya worthy alias berharga untuk diperjuangkan sampai titik darah penghabisan. Dan jatuh cinta sampai tergila-gila ini tidak pandang bulu karena korbannya bisa mengena siapapun baik generasi tua maupun generasi muda muda. 

Mungkin karena ciuman adalah salah satu ekspresi awal manusia belajar tentang cinta. Kita lihat rasa sayang yang dipelajari seorang bayi adalah sentuhan dan kasih sayang ibunya melewati ciuman. Lalu secara natural manusia kecil itu pun mulai memahami bahwa cium sayang itu adalah ekspresi dari rasa kasih sayang seseorang. 
Akan tetapi sangat disayangkan jika sampai seseorang itu secara konyol mati hanya memperjuangkan sesuatu yang remeh seperti rasa cinta dari lawan jenis, seperti yang tak jarang kita jumpai di berita-berita seseorang yang bunuh diri hanya karena patah hati. Mungkin perlu juga digalakkan pelajaran cinta di sekolah-sekolah sebagai kurikulum yang tepat untuk memberikan pelajar pemahaman yang benar tentang bagaimana kedudukan cinta dalam kehidupan dan mendudukkannya dalam proporsi yang tepat.